Saturday, October 27, 2012

BERMEWAH-MEWAH



Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan yang berjudul borok-borok organisasi. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas lima penyakit organisasi, yaitu sifat bermewah-mewah, Ketakutan pada Perubahan dan Tidak Inovatif, Penipuan, sombong, dan sifa dengki. Selamat membaca dan mudah-mudahan bermanfaat!

Seorang pejabat pimpinan tentu saja memiliki berbagai fasilitas yang diberikan oleh Negara atau perusahaan. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat berupa, kendaraan dinas dengan pengemudianya, telepon tumah dan telepon selluler, ruang kerja yang luas dan nyaman, dan berbagai fasilitas lainya yang menggambarkan statusnya dalam pemerintahan atau perusahaan.

Sebenarnya, tujuan utama penyediaan fasilitas kerja tersebut adalah agar pejabat/pimpinan yang bersangkutan dapat melaksanakan tugasnya dengan tenang dan dengan demikian dapat menampilkan produktivitas kerja yang tinggi. Oleh karena itu, dalam penyediaan fasilitas kerja tersebut tiga hal wajib mendapat perhatian, yaitu kewajaran, kemampuan keuangan Negara atau perusahaan dan tidak memperlebar “jurang pemisah” antara yang bersangkutan dengan para bawahannya.

Namun demikian, sesungguhnya seorang pejabat/pimpinan harus pula memperhitungkan factor kewajaran, kemampuan dan situasi lingkungan dalam pola kehidupan pribadinya. Dengan memperhatikan factor-faktor tersebut, yang bersangkutan akan terhindar dari pola hidup bermewah-mewah yang apabila tidak dilakukan, pada gilirannya akan membuka pintu bagi berbagai jenis perilaku disfungsional lainya.

Ketakutan pada Perubahan dan Tidak Inovatif

Sering terjadi bahwa rasa takut menghadapi perubahan, timbul karena pejabat yang bersangkutan sesungguhnyaa mempunyai kemampuan kerja yang sangat terbatas, sehingga ia merasa bahwa perubahan yang terjadi, seperti dalam hal reorganisasi, peningkatan pemanfaatan teknologi dan tuntutan akan pengetahuan dan keterampilan baru, akan merupakan ancaman nyata terhadap kedudukan, jabatan, karier, dan penghasilannya.

Inilah yang menjadi masalah. SDM yang terbatas mengakibatkan seseorang tidak inovatif. Padahal inovasi tersebut jika direspon dengan baik akan bermanfaat juga pada dirinya dan anak buahnya. Karena sesungguhnya inovasi itu dilakukan untuk mencari mekanisme, prosedur kerja dan teknik-teknik baru dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja dan mutu pelayanan yang diberikan oleh organisasi.

Akibat sikap yang tidak inovatif adalah kecenderungan untuk mempertahankan mekanisme, prosedur dan teknik-teknik yang sudah digunakan meskipun sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan masyarakat dan tuntutan peningkatan produktiviatas, efisiensi, dan efektivitas kerja organisasi.

Penipuan

Ditinjau dari sudut pandang apapun, tidak ada yang membenarkan penipuan. Oleh karena itu, tindakan penipuan dalam suatu birokrasi jarang dilakukan secara terbuka. Kalaupun ada yang melakukannya, biasanya terjadi dalam berntuk yang terselubung.

Sikap Sombong

Dalam bahasa agama, sombong merupakan sifat yang dimiliki iblis. Bahkan orang-orang yang masih terlintas perasaan sombong mereka tidak berhak menikmati surga. Sombong memang merupakan perilaku negative yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa factor yang menyebabkan orang sombong, seperti kekuasaan dan jabatan yang dipangku, kekayaan, status social yang tinggi, keberhasilan meraih gelar-gelar akademik dan rasa percaya diri yang berlebihan. Padahal, sesungguhnya, keberhasilan seseorang justru harus membuatnya rendah hati dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Rasa syukur itu seharusnya diujudkan dalam bentuk karya yang sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negaranya. 

Sifat Dengki

Sifat dengki adalah sifat yang tercela dan tidak dibenarkan oleh agama apapun, nilai-nilai social maupun etika berorganisasi. Artinya, jelas bahwa sama sekali tidak ada tempat bagi sifat demikian dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan para anggota birokrasi pemerintahan. Faktor-faktor penyebab sifat dengki antara lain :
  • Kemampuannya yang rendah
  • Orang dengki biasanya tidak rela melihat keberhasilan orang lain,
  • Tidak mau menghargai keberhasilan berbagai pihak dengan siapa ia harus melakukan interaksi fungsional,
  • Kecenderungan menginterpretasikan kreativitas, kerja keras dan kinerja orang lain sebagai ancaman pada dirinya, dan
  • Moralitas yang rendah.
Demikianlah, sifat dengki memang tidak layak dimiliki orang, apalagi orang yang memangku jabatan untuk kepentingan orang banyak.

***

No comments:

Post a Comment