Tuesday, October 22, 2013

Nilai Pengorbanan 2

Sapi Perah



Sapi dan domba adalah hewan yang selalu diekspolitasi oleh manusia. Pada zaman dulu tenaganya sering dipakai untuk membajak sawah, selain itu juga digunakan untuk menarik gerobak. Yang lebih  menyedihkan lagi, susunya diperas tetapi tidak untuk anaknya. Tetapi untuk kebutuhan manusia, sering pula digunakan untuk bayi meskipun sang bayi sebenarnya memiliki susu berkualitas paling baik untuk diminumnya, yaitu susu ibu. Namun demikian, sapi tidak pernah protes, karena memang seperti itulah makhluk selain manusia diciptkan, tidak dikasih alternative untuk memilih yang lainnya.


Pembelajaran yang dapat kita petik, janganlah kita seperti sapi! Sifat-sifat seperti itu harus kita sembilih, harus kita lenyapkan dari jiwa kita. Jika tidak, kita akan diperbudak oleh orang lain, bangsa lain dan kita akan diekspolitasi demi kepentingan mereka. Sebuah bangsa yang bodoh, jika bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya, nasibnya akan seperti sapi. Mereka akan diperbudak oleh bangsa lain, kekayaan bangsa yang berupa tambang-tambang, hutan, lautan bagaikan susu yang mengandung banyak protein yang akan diperah oleh sang penjajah. Susu itu tidak akan diberikan untuk anak negeri, tetapi akan dibawa pulang untuk kepentingan mereka sendiri. Seperti nasib sapi yang susunya diperah tetapi tidak diberikan untuk anak-anak mereka!


Berbeda dengan sapi, nyamuk meskipun tubuhnya lebih kecil, tetapi membahayakan manusia. Dagingnyapun tidak enak dimakan. Suaranya bising membikin orang jengkel dan pekerjaannya menyebarkan penyakit. Hidupnyapun di tempat-tempat yang kumuh, bahkan dicomberan. Tetapi ada juga nyamuk yang hidup ditempat-tempat yang bersih, misalnya nyamuk demam berdarah. Dan ternyata penyakit yang diakibatkan oleh gigitannya lebih berbahaya.

Apakah Anda seorang penghisap darah? Tentu saja yang saya maksudkan bukan vampire seperti dalam film yang hidupnya tergantung dari darah manusia. Menghisap darah dapat juga berarti kiasan, yaitu orang-orang, pemimpin-pemimpin atau siapa saja yang suka menindas dan mengeksploitasi orang lain. Itu namanya menghisap darah! Orang-orang, pemimpin-pemimpin atau siapa saja yang memiliki sikap seperti itu akan menyebarkan dan menyebabkan penyakit masyarakat. Kemiskinan sudah pasti. Dan dari kemiskinan itu akan merambah di bidang lain. Yang sedang marak di Indonesia adalah penyakit korupsi yang sudah merambah diberbagai lini. Legislative, eksekutif, maupun Yudikatif. Kabar mutakhir adalah kasus yang mulia ketua MK. Barangkali masih banyak yang belum tertangkap sehingga mereka masih aman menghisap darah rakyat Indonesia!

Atau, apakah Anda ingin seperti rayap? Ada apa dengan rayap? Anda lihat rayap itu adalah makhluk yang suka bekerja sama dan selalu sibuk bekerja. Tetapi, apa hasilnya? Hasilnya justru malapetaka! Bangunan yang kokoh akan menjadi keropos dan akhirnya akan tumbang. Pohon-pohonpun akan tumbang jika dimakan rayap! Coba bayangkan jika rakyat Indonesia maupun pejabat-pejabatnya atau pemimpinnya seperti rayap! Pasti NKRI yang didirikan oleh para pendiri bangsa ini akan tumbang digeroti oleh rayap-rayap!

Ya Allah! Mudah-mudahan sifat kebinatangan kami, pemimpin-pemimpin kami dapat dilenyapkan sehingga jiwa kami selalu disinari oleh cahayamu! Lenyapkan kebodohan kami sehingga bangsa asing tidak menjajah kami, tidak mampu lagi menggarong kekayaan alam negeri kami. Ya Allah berilah surga dunia dan akherat bagi bangsa kami. Dan jauhkanlah kami dari panasnya api neraka! Amiin!