Sapi Perah
Sapi dan domba adalah hewan yang
selalu diekspolitasi oleh manusia. Pada zaman dulu tenaganya sering dipakai
untuk membajak sawah, selain itu juga digunakan untuk menarik gerobak. Yang
lebih menyedihkan lagi, susunya diperas
tetapi tidak untuk anaknya. Tetapi untuk kebutuhan manusia, sering pula
digunakan untuk bayi meskipun sang bayi sebenarnya memiliki susu berkualitas
paling baik untuk diminumnya, yaitu susu ibu. Namun demikian, sapi tidak pernah
protes, karena memang seperti itulah makhluk selain manusia diciptkan, tidak
dikasih alternative untuk memilih yang lainnya.
Pembelajaran yang dapat kita
petik, janganlah kita seperti sapi! Sifat-sifat seperti itu harus kita
sembilih, harus kita lenyapkan dari jiwa kita. Jika tidak, kita akan diperbudak
oleh orang lain, bangsa lain dan kita akan diekspolitasi demi kepentingan
mereka. Sebuah bangsa yang bodoh, jika bangsa tersebut tidak mau mengubah
dirinya, nasibnya akan seperti sapi. Mereka akan diperbudak oleh bangsa lain,
kekayaan bangsa yang berupa tambang-tambang, hutan, lautan bagaikan susu yang
mengandung banyak protein yang akan diperah oleh sang penjajah. Susu itu tidak
akan diberikan untuk anak negeri, tetapi akan dibawa pulang untuk kepentingan
mereka sendiri. Seperti nasib sapi yang susunya diperah tetapi tidak diberikan
untuk anak-anak mereka!
Berbeda dengan sapi, nyamuk
meskipun tubuhnya lebih kecil, tetapi membahayakan manusia. Dagingnyapun tidak
enak dimakan. Suaranya bising membikin orang jengkel dan pekerjaannya
menyebarkan penyakit. Hidupnyapun di tempat-tempat yang kumuh, bahkan
dicomberan. Tetapi ada juga nyamuk yang hidup ditempat-tempat yang bersih,
misalnya nyamuk demam berdarah. Dan ternyata penyakit yang diakibatkan oleh
gigitannya lebih berbahaya.
Apakah Anda seorang penghisap
darah? Tentu saja yang saya maksudkan bukan vampire seperti dalam film yang
hidupnya tergantung dari darah manusia. Menghisap darah dapat juga berarti
kiasan, yaitu orang-orang, pemimpin-pemimpin atau siapa saja yang suka menindas
dan mengeksploitasi orang lain. Itu namanya menghisap darah! Orang-orang,
pemimpin-pemimpin atau siapa saja yang memiliki sikap seperti itu akan
menyebarkan dan menyebabkan penyakit masyarakat. Kemiskinan sudah pasti. Dan
dari kemiskinan itu akan merambah di bidang lain. Yang sedang marak di
Indonesia adalah penyakit korupsi yang sudah merambah diberbagai lini.
Legislative, eksekutif, maupun Yudikatif. Kabar mutakhir adalah kasus yang
mulia ketua MK. Barangkali masih banyak yang belum tertangkap sehingga mereka
masih aman menghisap darah rakyat Indonesia!
Atau, apakah Anda ingin seperti
rayap? Ada apa dengan rayap? Anda lihat rayap itu adalah makhluk yang suka
bekerja sama dan selalu sibuk bekerja. Tetapi, apa hasilnya? Hasilnya justru
malapetaka! Bangunan yang kokoh akan menjadi keropos dan akhirnya akan tumbang.
Pohon-pohonpun akan tumbang jika dimakan rayap! Coba bayangkan jika rakyat
Indonesia maupun pejabat-pejabatnya atau pemimpinnya seperti rayap! Pasti NKRI
yang didirikan oleh para pendiri bangsa ini akan tumbang digeroti oleh rayap-rayap!
Ya Allah! Mudah-mudahan sifat
kebinatangan kami, pemimpin-pemimpin kami dapat dilenyapkan sehingga jiwa kami
selalu disinari oleh cahayamu! Lenyapkan kebodohan kami sehingga bangsa asing
tidak menjajah kami, tidak mampu lagi menggarong kekayaan alam negeri kami. Ya
Allah berilah surga dunia dan akherat bagi bangsa kami. Dan jauhkanlah kami
dari panasnya api neraka! Amiin!