Wednesday, April 16, 2014

EBOOK AGAMA ISLAM 5

TAFSIR IBNU KATSIR

Manusia itu adalah makhluk alternatif. Karena dikarunia akal oleh Allah, maka manusia bebas memilih, tetapi tentu saja pilihan mereka itu akan membawa konsekuensi masing-masing. Jika mereka memilih jalan Tuhan, mereka akan sampai pada kebahagian dunia maupun akherat. Sebaliknya, jika mereka memilih jalan setan, maka mereka akan sampai dapa kehidupan yang memedihkan. Celaka dunia akherat!

Dalam belajarpun kita tidak boleh sempit dada. Kita harus mau membuka diri dengan membaca karya-karya selain yang telah kita kenal. Kemudian kita ambil yang baik dan kita buang yang buruk yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Nah, pada kesempatan ini kami akan menyajikan karya tafsir yang lain. Jika pada postingan sebelumnya kami menyajikan Tafsir Fi Zilal Al-Quran, kali ini kami akan menyajikan Tafsir Ibnu Katsir. Apa kelebihan dan kekuranganya? Silahkan dibaca dan dibandingkan sendiri.

Kadang-kadang ada ketakutan atau kecemasan jika kita banyak membaca buku, terutama Al-Quran, yang berbeda dengan yang biasa kita baca.  Sebenarnya kita tidak perlu takut, yang terpenting adalah meluruskan niat kita. Kita mendekati Al-Quran dengan hati bersih, dengan niat dan motivasi yang bersih, insya Allah kita akan diberikan jalan. Sebagai umat Islam, tentu kita sepakat bahwa Allah itu Maha Berilmu, Maha Pengasih dan Penyayang, pokoknya Maha Segala-galanya. Jika begitu kita juga harus yakin bahwa Allah juga mampu menciptakan kitab yang mampu dipahami manusia, apalagi kitab itu ditujukan untuk manusia. Jadi lucu jadinya kalau ada yang beranggapan bahwa Allah itu menciptkan kitab untuk manusia tetapi tidak dipahami oleh manusia. Jika hal itu terjadi, jangan menyalahkan Allah, seharusnya kita sendiri yang harus intropeksi. Sekalai lagi, modal kita adalah, bersihkan hati, luruskan niat, karena Al-Quran itu hanya bisa didekati oleh orang-orang yang bersih. Selamat mengunduh dan membaca, mudah-mudahan bermanfaat.



TAFSIR IBNU KATSIR

Juz Kesepuluh| Jus Kesebelas | Juz Ke duabelas | Juz Ketigabelas 
 | Juz Kedelapanbelas| Juz Kesembilanbelas | Juz Keduapuluh 
| Juz Keduapuluh satu | Juz Keduapuluh dua | Juz Keduapuluh tiga
 | Juz Keduapuluh empat | Juz keduapuluh lima| Juz Keduapuluh enam 

Jika Allah mengizinkan, pada kesempatan yang lain akan kami sajikan karya-karya yang lain. Harapan kami, dengan banyak membaca karya-karya ulama kita akan terpicu dan terpacudalam mendalami agama kita. Lebih baik lagi jika kita mau mempelajari bahasa aslinya sehingga kita dapat menggali sendiri, memilah dan memilih pendapat-pendapat yang kita temui. Mudah-mudahan Allah selalu memberikan petunjuk kepada kita. Amiin!

Saturday, April 12, 2014

EBOOK AGAMA ISLAM 4

TAFSIR FI ZILAL AL-QURAN

Sebagai umat islam yang taat pada ajarannya, pasti meyakini bahwa (kebenaran) Al-Quran itu tidak ada keraguan sedikitpun padanya, dan merupakan petunjuk atau pedoman hidup bagi orang-orang yang ingin bertakwa. Sebagai satu pedoman hidup tentu saja harus dipahami maknanya. Bagaimana mau menjadikan pedoman hidup jika tidak mengerti isinya? Oleh karena itulah, pada kesempatan yang berbahagiaa ini kami sajikan Tafsir Fi Zilal Al-Quran dalam bentuk ebook yang dapat Anda download secara gratis. Mudah-mudahan dengan membaca karya tersebut dapat memicu Anda untuk lebih mendalami Al-Quran. Tentu saja untuk pembanding kita harus membaca karya-karya lain dengan semangat dan keikhlasan untuk mencari kebenaran. Insya Allah, pada kesempatan lain akan kami sajikan karya-karya lain sebagai pembanding.


TAFSIR FI ZILAL  AL-QURAN
114 SURAT

13. Ar Ra'd | 14. Ibrahim | 15. Al Hijr | 16. An Nahl | 17. Al Israa' | 18. Al Kahfi

 19. Maryam | 20. Thaahaa | 21. Al Anbiyaa'22. Al Hajj | 23. Al-Mu'minuun

24. An Nuur | 25. Al Furqan | 26. Asy Syuaraa' | 27. An Naml | 28. Al Qashash 

29. Al 'Ankabut | 30. Ar Ruum | 31. Luqman | 32. As Sajdah | 33. Al Ahzab | 34. Saba'

  35. Faathir  | 36. Yaasiin | 37. Ash Shaaffaat | 38. Shaad | 39. Az Zumar | 40. Al Mu'min

41. Fushshilat | 42. Asy Syuraa | 43. Az Zukhruf | 44. Ad Dhukhaan | 45. Al Jaatsiyah

  46. Al Ahqaaf | 47. Muhammad | 48. Al Fath | 49. Al Hujuraat | 50. Qaaf

51. Adz Dzaariyaat | 52. Ath Thuur | 53. An Najm | 54. Al Qamar | 55. Ar Rahmaan

56. Al Waaqi'ah | 57. Al Hadiid | 58. Al Mujaadilah | 59. Al Hasyr | 60. Al Mumtahanah

61. Ash Shaff | 62. Al Jumu'ah | 63. Al Munaafiquun | 64. At Taghaabun | 65. Ath Thalaaq

66. At Tahrim | 67. Al Mulk | 68. Al Qalam | 69. Al Haaqqah | 70. Al Ma'aarij

71. Nuh | 72. Al Jin | 73. Al Muzzammil | 74. Al Muddatstsir | 75. Al Qiyaamah 

 76. Al Ihsaan | 77. Al Mursalaat | 78. An Naba' | 79. An Naazi'at | 80. 'Abasa 

81. At Takwir | 82. Al Infithaar | 83. Al Muthaffifiin | 84. Al Insyiqaaq | 85. Al Buruuj

86. Ath Thaariq | 87. Al A'laa | 88. Al Ghaasyiyah | 89. Al Fajr | 90. Al Balad

91. Asy Syams | 92. Al Lail | 93. Adh Dhuhaa | 94. Alam Nasyrah | 95. At Tiin

96. Al 'Alaq | 97. Al Qadr | 98. Al Bayyinah | 99. Al Zalzalah | 100. Al 'Aadiyaat  

101. Al Qaari'ah | 102. At Taakatsur | 103. Al 'Ashr 104. Al Humazah 

109. Al Kaafiruun | 110. An Nashr | 111. Al Lahab 112. Al Ikhlas





Selamat membaca dan mengamalkannya. Mudah-mudahan membawa pencerahan hidup dan menjadikan kehidupan kita lebih berkualitas. Sebagai pembanding, akan lebih baik jika Anda mau membaca dan menelaah kitab-kitab tafsir yang lainnya. 









Wednesday, April 9, 2014

KAMPANYE PEMILU

KAMPANYE PEMILU 2014

Meskipun bukan pakar politik, agaknya kurang afdol kalau tidak membincangkan politik disaat pesta demokrasi, seperti pada PEMILU 2014 ini. Para pakar politik, biasanya akan melakukan prediksi perolehan suara, calon kuat yang akan memimpin bangsa dan segala tetekbengek tentang perpolitikan. Biarlah itu menjadi garapan mereka. Tidak ada jeleknya kalau kita melakukan kilas balik ketika parpol-parpol peserta PEMILU tengah mempersiapkan dirinya menjadi pemenang, yaitu ketika mereka sedang melakukan kampanye untuk menarik masa. Ada satu kebiasaan yang belum berubah, sejak penulis masih kecil sampai sekarang, ketika usia penulis hampir setangah abad, yaitu pengerahan masa ketika berkampanye.

Bagi para politikus yang mendambakan kekuasaan, biasanya berpikiran bahwa unjuk taring itu perlu. Dengan show of force citra sebagai partai yang kuat akan terpatri di hati rakyat sehingga diharapkan mereka akan berbondong-bondong memilihnya. Salahkah mereka? Politik memang akrab dengan pencitraan jadi perilaku seperti itu sebenarnya sah-sah saja. Tetapi, yang menjadi masalah adalah ketika show of force yang mereka lakukan kadang-kadang kebablasan sehingga justru mengganggu lingkungan. Kadang-kadang perilaku mereka tidak mendidik dan menyulut emosi warga.

Kadang-kadang ketika mereka beraksi, melakukan kampanye untuk partainya, mereka tidak sadar bahwa aksi mereka ditonton oleh orang banyak, bahkan oleh anak-anak kecil seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan santainya mereka bernyanyi sambil berjoget erotis melakukan gerakan orang bersenggama. Adegan nungging tembak dari belakang, gaya ngebor, dll. Ketika mereka menuju dan pulang dari lokasi kampanye biasanya didahului konvoi kendaraan dengan knalpot blombongan yang memekakkan telinga. Bahkan ada yang bertindak ekstrim yaitu menuntun kendaraannya sembari menggembar-gemborkan mesinnya. Nah, inilah yang sering menyulut emosi warga! Inikah pendidikan politik?


Barangkali pelajar-pelajar pada gambar di atas sedang meniru kampanye parpol ketika sedang merayakan kelulusannya. Mereka berkonvoi sembari menggembar-gemborkan kendaraannya dengan baju dicorat-coret dengan pilox. Agaknya kita perlu menanmkan kesadaran bahwa apa yang kita lakukan itu di ruang publik. Ditonton orang banyak. Oleh orang tua, para ABG, bahkan oleh anak-anak. Jadi, secara tidak disadari mereka lakukan telah mengajari hal-hal yang tidak baik kepada orang lain. Usia penulis saat ini hampir setengah abad. Dari dulu sewaktu penulis masih kecil sampai sekarang model kampanye parpol mengalami perubahan yang signifikan. Bagaimana dengan hasil PEMILUnya? Bagaimana dengan hasil pemilu 2014 ini? Apakah akan mengalami perubahan kearah yang lebih baik?

Bagaimana dengan para CALEG-nya? Apakah mereka menghalalkan segala cara untuk meraup suara? Lihat saja di lingkungan sekitar Anda, apakah ada CALEG yang bagi-bagi duit? Apakah masih ada serangan fajar, bagi-bagi duit menjelang pencoblosan? Dan, bagaimana dengan calon presidennya? Silahkan dilihat dan disimpulkan sendiri! Kalau jawabanya “Ya” kita patut mengelus dada. Apakah pemimpin-pemimpin seperti itu akan mampu mengantarkan rakyat Indonesia seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945?

Tetapi kita tidak perlu putus asa! Agaknya inilah yang menjadi senjata ampuh untuk pertahanan kita. Karena Tuhan tidak membolehkan kita putus asa. Dalam perputaran sejarah kehidupan suata bangsa memang pernah mengalami pasang-surut. Roda itu berputar, kadang di atas kadang di bawah, tetapi bannya jangan sampai kempes sehingga kita akan berada di bawah terus. Perubahan itu akan terjadi jika kita sendiri yang mengubahnya.Ini adalah wajah kita. Apakah kulitnya mulus atau bopeng-bopeng ini adalah wajah kita! Jangan sampai kita membenci diri kita sendiri.

Meskipun ini termasuk level yang paling lemah, jika kita tidak berdaya, minimal kita tidak ikut-ikutan dan selalu berdoa kepada Tuhan bagi negeri kita tercinta ini agar cita-cita para leluhur kita benar-benar menjadi kenyataan.

Barangkali mulai saat ini kita perlu menanamkan kesadaran bahwa Politik harus tetap dipahami sebagai bagian dari kebudayaan manusia untuk membangun peradaban. Makna politik jangan justru dipersempit menjadi sekadar alat untuk meraih kekuasaan. Dalam konteks ini, kampanye yang berbudaya bisa menjadi tawaran yang menarik untuk mengenalkan, menawarkan program-program perjuangan parpol agar publik jatuh simpati dan memilihnya saat pencoblosan.

Publik tidak menyukai penampilan parpol yang garang, misalnya dengan kampanye berkonvoi yang ‘intimidatif’. Cara macam ini hanya memuaskan nafsu politik pendukung parpol. Namun sesungguhnya justru kontraproduktif terhadap pencapaian parpol terkait dengan dukungan suara publik. Kesantunan, perilaku etis menjadi tuntutan publik.

Kampanye berbudaya merupakan kampanye yang berbasis pada etika dan estetika. Secara etis, kampanye tersebut tidak menabrak nilai-nilai, norma, moral dan hukum (baca: tertib sosial). Secara estetis, kampanye tersebut menampilkan keindahan yang mampu menyentuh emosi publik untuk simpati.

Kreativitas menjadi ukuran dari mutu kampanye berbudaya. Kreativitas meliputi pengolahan ide dan bentuk ekspresi. Ide kampanye berbudaya bisa berangkat dari tema besar yang dipilih sesuai orientasi nilai parpol; misalnya tema kerakyatan, keadilan, kemakmuran, kejujuran, ketinggian ahlaq dan lainnya. Adapun bentuk ekspresinya bisa berupa pawai alegoris yang tertib dan santun; karnaval dengan mengeksplorasi berbagai simbol budaya; eksposisi (pasar seni, pasar murah); pementasan musik/teater modern atau tradisional/tari; pemutaran film, forum-forum dialog, aksi sosial, festival seni/non seni dan lainnya.

Kampanye berbasis budaya memberi publik (1) inspirasi, di mana publik mengalami pencerahan secara kreatif, (2) hiburan berkualitas, (3) referensi baik berupa ilmu-pengetahuan maupun berbagai pencapaian yang sifatnya material dan non-material dan (4) penyadaran terkait dengan politik sebagai bagian dari membangun kebudayaan dan peradaban. Cara macam ini sejatinya merupakan pendidikan politik yang bermartabat. Parpol memang tidak harus tampil garang,namun bisa juga tampil ramah,santun, cerdas, kreatif dan elegan. Selamat memilih calon-calon pemimpin bangsa!