طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
”Mencari ilmu
itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR.
Ibnu Abdil Barr)
مَنْ أَرَا
دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia
maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan
Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki
keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
Manusia itu adalah makhluk bertanya, ia
mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu. Coba saja Anda perhatikan
anak Anda, atau anak tetangga Anda, bukankah mereka selalu bertanya tentang
berbagai hal? Atas dorongan rasa ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya
berbagai hal yang ada di luar dirinya sendiri tetapi juga tentang dirinya sendiri. Oleh karena itu, belajar sesuatu yang tidak dapat di tawar-tawar lagi bagi manusia, tentu saja menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Menurut Baharudin dan Nur Wahyuni (2010:11) belajar merupakan
proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan
sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Sedangkan
menurut Bell-Gredler (Baharudin dan Nur Wahyuni, 2010:12) belajar mempunyai keuntungan baik bagi individu
maupun bagi masyarakat. Bagi individu belajar secara terus menerus akan
memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi
masyarakat, belajar mempunyai peran penting dalam mentransmisikan budaya
pengetahuan dari generasi ke generasi.
Belajar merupakan karakteristik yang membedakan manusia dengan
makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat
manusia. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.
Sedangkan menurut Aunurrahman (2010:36) belajar menunjukkan
suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Belajar
merupakan interaksi individu dengan lingkungannya, dalam hal ini yang dimaksud
lingkungan adalah manusia maupun obyek-obyek lain yang memungkinkan individu
memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan baik pengalaman atau
pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya
akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa
belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang,
atau beberapa orang secara bersama untuk mendapatkan kompetensi, kemampuan ilmu
atau kepandaian, dengan melakukan interaksi antar sesama maupun lingkungan di
sekitarnya.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dapat
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Menurut Winkel dalam Purwanto (2010
: 45), kita dapat melihat hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Aspek perubahan itu mengacu pada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan
oleh Bloom, Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Hasil belajar ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir,
mencakup pengertian yang lebih sederhana sampai dengan kemampuan untuk memecahkan
suatu masalah. Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan perasaan, emosi,
sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap
sesuatu. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik berorientasi pada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan
(action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Ketiga hasil
belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri atau lepas satu sama lain,
tetapi merupakan satu kesatuan. Pengelompokan kedalam tiga ranah bertujuan
membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik hasil belajar yang
diharapkan.
Faktor-faktor
Yang Memengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang merupakan capaian akhir seseorang dari
proses pembelajaran yang dilakukan besarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Menurut Dalyono (2009:55), pencapaian hasil belajar seseorang
secara umum dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal (berasal dari
dalam diri seseorang) dan faktor eksternal (berasal dari luar diri).
Faktor
dari dalam diri seseorang (faktor internal) yang dimaksudkan antara lain :
- Kesehatan, dalam hal ini tidak hanya dari segi kesehatan jasmani saja melainkan kesehatan rohani seseorang juga sangat memengaruhi hasil belajar;
- Inteligensi dan bakat, kedua aspek kejiwaan ini memiliki andil yang cukup besar terhadap hasil belajar seseorang;
- Minat dan motivasi, minat adalah adanya rasa ketertarikan terhadap sesuatu atau untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi lebih mengarah pada dorongan pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini belajar; dan
- Cara belajar, belajar tanpa memerhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, serta ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
- Keluarga, suasana kehidupan di keluarga, pola hubungan antar anggota keluarga, pendidikan orang tua, dan keadaan ekonomi keluarga seseorang sangat memengaruhi hasil belajarnya;
- Sekolah, sebagai institusi penyelenggara pendidikan keberadaan sekolah sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Sekolah dalam hal ini menyangkut segala hal di dalamnya, baik gurunya, sarana prasarananya, kurikulumnya, metode mengajarnya, dan sebagainya;
- Masyarakat, keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar seseorang. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang berpendidikan, maka semangat belajar anak akan tinggi dan hasil belajarnya pun tentu akan tinggi pula, namun sebaliknya apabila keadaan masyarakat sekitar tempat tinggal terdiri dari orang-orang yang tidak berpendidikan maka semangat belajar anak pun akan rendah, sehingga hasil belajarnya juga rendah; dan
- Lingkungan sekitar, lingkungan dalam hal ini lebih dititikberatkan pada kondisi lingkungan secara fisik bukan lingkungan dalam arti manusianya. Lingkungan yang nyaman untuk belajar, jauh dari hiruk pikuk, bersih, tentu sangat nyaman untuk belajar. Namun jika lingkungan sekitar terdiri dari bangunan-bangunan kumuh, bising, kotor, tentu hal ini menyebabkan kenyamanan belajar berkurang. Akibat lebih jauhnya hasil belajar seseorang juga akan rendah.
Selamat
belajar! Dengan belajar/menunutut ilmu Anda telah melaksanakan perintah Allah,
karena seperti telah dikemukakan di atas bahwa belajar itu hukumnya wajib bagi
setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Setiap perintah Allah itu pasti untuk
kepentingan manusia, karena Allah sebenarnya tidak butuh apa-apa dari kita. Dia
memerintahkan menuntut ilmu adalah demi kepentingan kita sendiri. Apa
kepentingan kita? Silahkah simak kembali dengan seksama sabda Rasulullah di
atas : ”Barang siapa
yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan
barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR.
Turmudzi)