Ketika malam gelap-gulita,
matamu tidak bisa melihat apa-apa. Kakimupun akan berjalan kemana saja tanpa
arah dan tujuan. Mungkin kamu akan menginjak duri, terjerembab ke kubangan yang
penuh hewan berbisa, menumbuk batu cadas yang tajam, atau terperosok ke jurang
yang dalam.
Macan kau anggap kucing, ular
kau anggap tampar, lawan kau anggap kawan, dan kawan kau anggap lawan, tai kau
anggap roti, air seni kau anggap kopi, iblispun kau anggap malaikat karena
matamu tidak bisa melihat. Berjuta-juta talbis menyelimuti dunia. Apalagi jika
hatimupun gelap, maka sempurnalah petaka itu. Dunia rasanya sangat sempit dan
menyesakkan dada. Ya Tuhan! Lindungilah kami dari jahatnya kegelapan!
Di dalam kegelapan angkaramurka
berpesta pora. Bumi terkoyak oleh perang antar saudara, penindasan terjadi di
mana-mana. Kebingungan, ketakutan, fitnah dan cacimaki menjadi makanan
sehari-hari. Kekuasaan menjadi barang yang sangat berharga melebihi apa saja,
bahkan melebihi Tuhan Sang Pencipta. Menjadi berhala dan disembah-sembah di
mana-mana.
Di dalam kekuasaan ada kekayaan.
Di dalam kekayaan ada kekuasaan. Negeri dikangkangi oleh segelintir pribadi
yang bisa menghitamputihkan negeri. Mereka menjadi tuhan-tuhan palsu yang
disembah-sembah oleh manusia-manusia serakah yang tidak punya harga diri.
Dimanakah harkat dan martabat manusia? Jangan tanyakan itu, karena sudah
tergadaikan demi memenuhi syahwat mereka.
Anak cucupun telah dilupakan.
Yang diwariskan hanya penderitaan. Mereka dipersiapkan menjadi budak dan jongos
di rumahnya sendiri.ir
Semua tunduk dan takluk dengan
permainannya. Masih adakah secercah harapan di tengah kegelapan yang membutakan
ini? Jangan putus asa kawan! Setitik harapan itu pasti ada. Jika kau
menginginkan kegelapan ini tersibak, jadikanlah Tuhan itu menjadi Tuhan. Persetankan
tuhan-tuhan palsu yang berhati serigala dan berbulu domba.
Kita adalah bangsa yang digdaya.
Kita tidak pernah mati meskipun setan dan iblis menghajar kita. Ini adalah
ujian yang sedang kita garap bersama-sama. Pasti setan dan iblis itu akan lari
terbirit-birit. Fajar menyingsing dari timur, secercah harapan telah
menghidupkan kembali hati-hati yang mati. Air hujan mengucur dari langit menghidupkan
kembali bumi yang mati. Melembutkan kembali hati-hati keras membatu.
Enyahkan tuhan-tuhan palsumu
kawan, kembalilah kepada sejatinya Tuhan. Pasti Matahari akan bersinar dan
rembulanpun akan bercahaya menerangi bumi dari kegelapannya!