Tahukah Anda ada satu kata yang
senantiasa di damba dan diinginkan oleh setiap manusia. Kata ini senantiasa
diharapkan dalam setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia. Apakah kata itu?
Yang diinginkan oleh manusia dalam dalam menjalani aktifitas hidupnya?
Kata itu adalah kata barokah.
Karena sesungguhnya kata ini menjadi dambaan sekaligus menjadi harapan setiap
orang. Coba saja tanya pada orang yang ada di pinggir jalan, misalnya, ketika
mereka melakukan pekerjaan, bayaran mereka tidak sesuai dengan pekerjaan berat
yang mereka lakukan. Kenapa mereka bertahan dalam pekerjaan itu? Mereka akan
menjawab kami hanya ingin mendapatkan barokah. Sering pula kita melihat para
pedagang atau pemilik modal ketika mereka membuka warung ataupun ruko yang
mereka kuasai, mereka juga memberikan nama rukonya dengan kata Barokah Jaya,
Barokah Maju, dll. Artinya menunjukkan bahwasanya barokah merupakan kata yang
paling manis diucapkan oleh lisan dan paling laku diharapkan oleh manusia.
Tetapi walaupun kata ini sering didambakan oleh manusia ternyata tidak semua orang faham tentang makna barokah
yang sebenarnya. Bahkan tidak sedikit yang menyangka bahwa barokah itu adalah
tumpukan harta dan materi yang dia kumpulkan. Sehingga banyak orang yang
menyangka ketika bertambah hartanya maka sesungguhnya bertambah barokah di
dalam hidupnya. Padahal, barokah itu bukan harta yang dia kumpulkan. Kalaulah
barokah selalu dikaitkan dengan kekayaan dan materi yang berlimpah, pastilah
orang-orang kafir itu lebih barokah daripada kita. Tumpukan harta mereka lebih
banyak, dan harta yang mereka kuasi lebih berlimpah daripada harta yang kita
miliki dan kita kuasai. Barokah itu tidak ditentukan dengan harta.
Apa itu makna barokah? Para ahlul
ilmi menjelaskan kepada kita, banyak sekali makan barokah yang dimiliki kata
tersebut. Tetapi kali ini kita bahas satu saja dari makna barokah yang
disampaikan para ulama’ terdahulu kepada kita.
Perkara apa saja yang menambahkan
ketaatan kita kepada Allah, maka itulah barokah. Maka apapun kondisi yang
senantiasa menambahkan titian ketaatan kita kepada Allah, ibadah kita menjadi
lebih baik, ketaatan kita menjadi lebih tinggi, siapapun yang dimudahkan
bertambah ketaatannya, itulah makna barokah yang sesungguhnya. Kadang-kadang
barokah itu datang dari perkara-perkara yang tidak kita duga. Ada orang yang
sakit tetapi barokah. Siapakah orang yang sakit tetapi barokah? Yaitu orang
yang ketika di dalam sakitnya justru bertambah sabarnya dan ridhonya kepada
Allah. Sebagaimana para sahabat yang diberikan sakit dan dia bersabar atas
sakitnya dan menambah keimanannya, maka itulah barokah. Apapun perkara yang
menambah ketaatan kita aka itulah barokah.
Anak-anak yang barokah bukan anak
yang imur lagi lucu, tetapi anak yang menambah ketaatan kita. Harta yang
barokah bukan harta yang banyak, tetapi harta yang menjadikan kita senantiasa
menambah ketaatan kita di jalan Allah. Marilah kemudian kita menimbang kembali
arti barokah dalam kehidupan. Jangan salah menempatkan arti barokah. Karena barang
siapa salah menempatkan arti barokah maka dia akan salah dalam menjalani
kehidupan. Dia berlimpah harta menyangka itu barokah, padahal harta tidak
mewakili arti keberkahan jika tidak menyebabkan taat kepada Allah.