Orang tua adalah orang yang
melahirkan kita. Terdiri dari bapak dan ibu, meskipun ada juga orang tua angkat
atau orang tua dalam pengertian hubungan sosial. Apapun mereka, kita wajib
menghormatinya, apalagi orang tua kandung yang melahirkan kita, mendidik kita,
dan membesarkan kita. Bergaul dengan orang tua kita, tidak boleh sama dengan
yang lainnya, misalnya dengan teman-teman kita. Dalam agama islam, orang tua
memiliki kedudukan yang sangat istimewa, sehingga kita harus menghormatinya dan
patuh terhadap perintah-perintahnya. Seandainya mereka menyuruh kita untuk
berbuat maksiat, kita tidak boleh marah atau menolaknya dengan kasar, tetapi
harus menolaknya secara lembut sehingga tidak menyakiti hati mereka.
Kita terlahir di dunia ini
lantaran orang tua kita. Oleh karena itu, kita harus memberikan penghargaan
yang istimewa kepada ke dua orang tua kita. Begitu pula dengan guru-guru kita,
karena boleh dikatakan seorang guru adalah orang tua ke dua bagi kita karena
mereka memberikan ilmu kepada kita.
Ke dua orang tua sangat besar
jasanya bagi kita. Tidak ada manusia di bumi yang paling besar jasanya selain
ke dua orang tua kita, terutama ibu kita. Dialah yang melahirkan kita, kemudian
mengasuh, mendidik, dan membesarkan kita penuh keiklasan dan kasih sayang,
tanpa ada rasa pamrih dan ingin dibalas jasanya nanti.
Islam telah menetapkan bahwa
berbuat baik kepada ke dua orang tua (birrul walidain) adalah wajib dan
merupakan amalan utama. Dalam hadits, yang diriwayatkan melalui sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda :
Dari Abudlah Bin Mas’ud r.a.
berkata: “Aku bertanya kepada Nabi saw.”Apa amalan yang paling disukai oleh
Allah swt? Beliau menjawab: “Salat tepat waktunya”, Aku bertanya lagi:
“Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Berbuat baik kepada orang tua”. Kemudian aku
bertanya lagi: “Seterusnya apa?” Beliau menjawab: “Jihad fi sabilillah.” (H.R.
Ahmad, al-Bukhari dan an-Nasaa’i).
Dalam surah al-Israa’ ayat 23-24
Allah swt, berfirman:
23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].
24. dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil".
[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang
tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau
memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Berdasarkan ayat tersebut, kita harus
berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul waalidain), terutama setelah
keduanya mulai tua (lemah). Jangan sekali-kali kita menyakiti keduanya (‘uququl
waaliadain), mesikipun hanya sekedar mengucapkan “ah” atau perkataan lain yang
menyinggung atau menyakiti hati mereka. Kita harus selalu mengucapkan perkataan
yang baik dan sopan. Kita juga diperintahkan untuk selalu mendoakan keduanya
agar diampuni dosanya, baik ketika keduanya masih hidup maupun ketika usdah
meninggal dunia.
Dari kedua orang tua tersebut, ibulah
yang harus didahulukan untuk kita hormati. Nabi melalui beberapa hadisnya menjelaskan
keutamaan ibu dari pada bapak untuk kita hormati. Dalam hadis yang diriwayatkan
oleh al-Hakim, Nabi bersabda: “Orang yang paling besar haknya kepada anak
adalah ibunya.”Disabdakan juga:”Jika ibu dan bapakmu memanggil kamu, datanglah
(lebih dahulu) kepada ibumu. (H.R. ad-Dailami). Ada juga hadis Nabi yang
diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim yang menjelaskan jawaban Nabi atas
pertanyaan seorang sahabat tentang siapa yang lebih berhak untuk dihormati.
Jawaban Nabi yang pertama sampai ketiga adalah ibunya, dan baru jawaban Nabi
yang ke empat adalah bapaknya.
Sumber:
Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
, Ajat Sudrajat
No comments:
Post a Comment