Saturday, July 11, 2015

HIKMAH PUASA RAMADHAN

Pernahkan Anda membayangkan penduduk planet bumi ini kafir semua? Dan, apakah Allah rugi jika manusia kafir, atau selalu menentang perintah-perintahnya? Apakah semua itu mempengaruhi eksistensi Allah? Kafir atau iman tidak ada pengaruhnya bagi Allah! Sebab, sejatinya perintah-perintah atau larangan-larangan Allah itu untuk kepentingan manusia sendiri, bukan untuk Allah! Demikian pula dengan ibadah syiam (puasa). Keliatannya berat dan menyiksa, tetapi jika kita benar-benar melaksanakan ibadah tersebut dengan ikhlas, pasti banyak kebaikan yang kita dapatkan. Ada banyak hikmah yang kita dapatkan jika kita berpuasa semata-mata hanya ingin mendapatkan ridlo Allah:

Hikmah pertama dan utama adalah tujuan diperintahkan syiam ramadhan itu sendiri, yaitu ingin menjadikan manusia mencapai derajat takwa. Takwa adalah modal kita untuk mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun diakherat. Inilah hikmah paling utama yang akan didapatkan jika kita puasa hanya semata-mata mengharap ridhlo Allah. Orang-orang yang bertakwa adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu mereka dan mau mentaati perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.


Melatih manusia memiliki sifat khasyyah (takut) kepada Allah, baik secara rahasia, maupun terang-terangan, karena tiada yang mengawasi orang yang berpuasa itu kecuali Allah. Ia meninggalkan syahwatnya terhadap makanan yang lezat, minuman yang segar dan lain-lain sebagainya, karena semata- mata melaksanakan perintah Allah, dan tunduk kepada petunjuk agamanya, untuk berpuasa sebulan lamanya.
menjinakkan syahwat. Syahwat atau yang biasa kita sebut hawa nafsu, keinginan-keingan diri harus dikendalikan. Jika keberadaannya tidak dikendalikan akan menimbulkan ekses negatif yang cepat atau lambat akan menghancurkan segalanya. Puasa adalah al-imsaak, yaitu menahan, mengekang, mengendalikan. Mengendalikan diri dibutuhkan oleh setiap orang, kaya atau miskin, muda atau tua, laki-laki atau perempuan, sehat atau sakit, manusia modern di masa kini atau di masa lalu. Kenapa? Pengendalian diri dilakukan untuk memelihara eksistensi manusia dan kemanusiaannya. Sebab, salah satu kelemahan manusia yang paling mendasar adalah ketidakmampuannya untuk mengendalikan diri!


Memupuk solidaritas sosial, karena ketika kita sedang berpuasa perut kita lapar sehingga kita dapat merasakan penderitaan fakir-miskin. Hal ini akan melatih diri bersifat kasih sayang, sehingga mendorong kita untuk melakukan perbuatan sosial, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin. Memberi bantuan kepada orang-orang yang tertimpa bencana, karena ia ketika merasakan kelaparan, teringat kepada orang-orang yang menderita kelaparan, atau orang-orang yang tertimpa musibah. 


Menimbulkan rasa cinta kepada keadilan, dan persamaan derajat umat manusia, dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak. Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini, terlihat persamaan antara orang-orang kaya dengan fakir miskin, dan antara penguasa dengan rakyat jelata, dalam melaksanakan satu kewajiban agama.
Membiasakan umat untuk hidup teratur dan bersatu, menghindari sifat sombong dan iri hati. Mereka memulai ibadah puasanya di dalam satu waktu, dan mereka berbuka dalam satu waktu pula. Mereka sama-sama menunggu waktu dengan kesabaran, dan tidak seorang pun mendahului orang lain di dalam berbuka itu.
Bagi kesehatan, puasa dapat membersihkan usus atau alat pencerna, daripada zat-zat yang berbahaya dalam perut, seperti zat lemak dan sebagainya; dan menghilangkan zat-zat yang mengendap di dalam tubuh, mengeringkan kelembabannya, dan menghancurkan lemak yang dapat berbahaya terhadap jantung
Demikianlah beberapa hikmah dibalik ibadah puasa, tentu saja masih banyak hikmah yang tidak kita ketahui, sebab pada hakekatnya setiap perintah Allah pasti akan membawa kebaikan bagi umat manusia. Dan Allahlah yang Maha Mengetahui Segalanya.
Yang jelas, jika kita benar-benar menjalankan ibadah puasa dengan dilandasi iman dan takwa kepada Allah, maka kita akan mendapatkan derajat takwa seperti yang dijanjikan oleh Allah. Derajat yang paling mulia disisi Allah. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling takwa. Bukan keturunannya, bukan hartanya, bukan pangkatnya, dan bukan bentuk fisiknya!
 Oleh karena itu, marilah kita pergunakan kehadiran bulan ramadhan kali ini dengan sungguh-sungguh agar dapat mengantarkan rohani kita seperti bayi yang dilahirkan oleh ibunya. Bersih sebersih kapas, putih seputih salju, bening sebening embun diwaktu malam.
Selama sebulan penuh kita dilatih oleh Allah untuk mengendalikan hawa nafsu. Jika hawa nafsu tidak dikendalikan kita akan menjadi liar, tidak terkendali.








1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete