Wednesday, October 10, 2018

MAU SEHAT? PUASALAH !


Di zaman now, dimana materialisme dan hedonisme semakin masif mencengkeram jiwa manusia, puasa menjadi barang mahal dan sulit dilakukan jika tidak memiliki niat yang kuat. Godaan-godaan berseliweran di mana-mana, baik yang berasal dari dunia nyata maupun dunia maya. Namun, sebenarnya hal itu bukan satu alasan untuk tidak berpuasa jika kita memiliki niat yang kuat semata-mata ingin beribadah kepada Allah.

Ini bukan bulan puasa, tetapi agaknya kita perlu menggaungkan puasa kembali, jika melihat kenyataan manusia pada saat ini cenderung melampiaskan hawa nafsu mereka. Coba lihat saja kondisi saat ini, apalagi jika kita berselancar di dunia maya, kita akan menemui aneka pelampiasan yang berwujud ujaran kebencian, berita-berita hoak, penggiringan opini yang tidak sehat, dan komentar-komentar yang biadab.

Itu adalah bentuk pelampiasan, dimana orang-orang cenderung ngegas dari pada ngerem.
Puasa, baik wajib maupun sunat, dapat dijadikan solusi untuk mengendalikan hawa nafsu yang semakin bergolak, selain itu juga dapat menyehatkan tubuh kita. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami kutipkan hubungan puasa dan kesehatan di masa Rasulullah terdahulu dari Panimas.com edisi 30 mei 2018;



Pada masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjabat sebagai kepala negara, beliau dan bangsa Muslim yang berpusat di Madinah waktu itu mendapat penghormatan dari bangsa Mesir. Kala itu, penguasa Iskandariyah, Mesir, yang bergelar Muqauqis, mengirim tabib ke Madinah sebagai tanda hormatnya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan umat Islam.

Namun, kenyataan yang di luar dugaan terjadi. Meski sudah cukup lama tabib tersebut berdinas di Madinah, ia seperti seorang pengangguran karena tak ada pasien yang butuh pengobatan. Sang tabib handal pun bertanya mengapa orang sakit menjadi pemandangan langka di kota kaum beriman? Sederhana Rasul menjawabnya.

“Kami adalah kaum yang tidak makan sampai kami merasa lapar. Dan bila makan kami tidak sampai kenyang.” (Hr. Abu Dawud).

Sungguh sederhana resep sehat generasi terbaik umat Islam. Hanya bagaimana sikap kita terhadap pangan. Bahkan Islam memiliki syari’at yang menggembleng umatnya untuk tidak tamak terhadap pangan, yakni siyam atau puasa. Satu bulan dalam setiap tahunnya, yakni bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan menunaikan ibadah puasa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman bahwa berpuasa itu lebih baik, maka hanya ketika ada uzur saja umat Islam diizinkan tidak melakukannya di dalam bulan Ramadhan.

“…. dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 184).

Bahkan secara eksplisit Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyatakan bahwa puasa berkhasiat untuk menjaga kesehatan.

“Berpuasalah, maka engkau akan sehat!” (Hr. Thabrani).

Para ilmuwan yang mendalami dunia kedokteran, sejak zaman dahulu hingga sekarang, aktif melakukan penelitian-penelitian guna mengungkap secara logis pengaruh puasa terhadap kesehatan.

Dalam pandangan ilmu kedokteran, puasa adalah cara mengistirahatkan organ pencernaan, enzim, dan hormon, yang biasa bekerja 14 sampai 18 jam setiap harinya. Para ilmuwan tersebut kemudian menyimpulkan bahwa sebagai cara memperoleh kesehatan yang prima, idealnya setiap manusia berpuasa 30 sampai 40 hari dalam setahun.

 5 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Pertama, ketika seseorang berpuasa selama 12-14 jam, sistem tubuh melakukan proses detoksifikasi atau pembuangan zat-zat yang tidak diperlukan dan malah merugikan tubuh, dengan maksimal. Detoksifikasi bisa maksimal karena organ-organ yang bersangkutan sedang tidak terbebani pekerjaan mengolah zat makanan.

Zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, yakni limbah metabolisme, seperti gula, kolesterol, trigleserida, dan garam, bila tidak dibuang dapat menimbulkan penyakit kencing manis, darah tinggi, dan sebagainya.

Kedua, selain proses detoksifikasi yang maksimal, ketika seseorang berpuasa, sel-sel tubuh dapat melakukan proses pembaharuan dengan baik. Sel-sel baru terbentuk dengan lancar sehingga tubuh menjadi bugar dan awet muda.

Ketiga, ibadah puasa menuntut pelakunya untuk sabar dan tidak mudah marah. Dengan lebih sabar, kadar zat kathekolamin dalam tubuh menjadi rendah. Padalah apabila kadarnya tinggi, dapat membuat tekanan darah naik karena denyut jantung akan meningkat frekuensinya. Pembuluh darah pun menyempit dan aliran darah terhambat. Tekanan darah yang tinggi dapat memicu stroke.
Kondisi jiwa yang sabar berperan merangsang sistem imun atau kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Imunitas yang tinggi membuat tubuh tidak mudah sakit.

Kelima, penyakit maag jenis dyspepsia fungsional bisa diterapi dengan berpuasa. Maag jenis ini disebabkan oleh stress, suka camilan, makan tidak teratur, dan merokok. Puasa akan mengondisikan tubuh menjauhi situasi-situasi tersebut.

Secara statistik, jumlah penderita maag fungsional lebih banyak dibandingkan dengan penderita maag organik (ada luka pada lambung atau saluran cerna).

Tidak berhenti sampai di sini. Sesungguhnya manfaat puasa bagi kesehatan yang sudah ditemukan sangatlah banyak. Dan penelitian tentang ini tentu terus berjalan. Sangat besar kemungkinannya, kelak akan muncul temuan-temuan baru yang sangat membahagiakan. Benarlah sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,
“Berpuasalah, niscaya engkau akan sehat!” (Hr. Thabrani). Wallahu a’lam. [Ib]

1 comment:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    ReplyDelete