Tuesday, July 15, 2014

Hikmah Puasa


Dalam setiap ajaran yang diperintahkan Allah pada manusia pasti mengandung suatu hikmah yang sangat berguna bagi orang yang menjalankan perintah tersebut. Demikian pula dengan Syaum di bulan Ramadhan yang dikenal dengan ibadah Puasa, banyak hikmah atau ajaran-ajaran yang dapat kita petik untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusian dan mem­pertinggi mutunya. Hikmah pertama dan paling utama adalah seperti tujuan diperintahkannya syiam pada bulan Ramadhan seperti firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 183 :

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Dari ayat di atas kita tahu bahwa tujuan berpuasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Takwa adalah modal kita untuk mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun diakherat. Inilah hikmah paling utama yang akan didapatkan jika kita puasa hanya semata-mata mengharap ridhlo Allah. Orang-orang yang bertakwa adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu mereka dan mau mentaati perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Selain itu masih banyak hikmah yang akan didapatkan oleh orang yang mau berpuasa di bulan Ramdhan, hikmah-hikmah tersebut antara lain :

·    Melatih manusia memiliki sifat khasyyah (takut) kepada Allah, baik secara rahasia, maupun terang-terangan, karena tiada yang mengawasi orang yang berpuasa itu kecuali Allah. Ia meninggalkan syahwatnya terhadap makanan yang lezat, minuman yang segar dan lain-lain sebagainya, karena semata- mata melaksanakan perintah Allah, dan tunduk kepada petunjuk agamanya, untuk berpuasa sebulan lamanya.
·    menjinakkan syahwat. Syahwat atau yang biasa kita sebut hawa nafsu, keinginan-keingan diri harus dikendalikan. Jika keberadaannya tidak dikendalikan akan menimbulkan ekses negatif yang cepat atau lambat akan menghancurkan segalanya.
·       Memupuk solidaritas sosial, karena ketika kita sedang berpuasa perut kita lapar sehingga kita dapat merasakan penderitaan fakir-miskin. Hal ini akan melatih diri bersifat kasih sayang, sehingga mendorong kita untuk melakukan perbuatan sosial, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin. Memberi bantuan kepada orang-orang yang tertimpa bencana, karena ia ketika merasakan kelaparan, teringat kepada orang-orang yang menderita kelaparan, atau orang-orang yang tertimpa musibah. 
·    Menimbulkan rasa cinta kepada keadilan, dan persamaan derajat umat manusia, dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak. Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini, terlihat persamaan antara orang-orang kaya dengan fakir miskin, dan antara penguasa dengan rakyat jelata, dalam melaksanakan satu kewajiban agama.
·      Membiasakan umat untuk hidup teratur dan bersatu, menghindari sifat sombong dan iri hati. Mereka memulai ibadah puasanya di dalam satu waktu, dan mereka berbuka dalam satu waktu pula. Mereka sama-sama menunggu waktu dengan kesabaran, dan tidak seorang pun mendahului orang lain di dalam berbuka itu.
·     Bagi kesehatan, puasa dapat membersihkan usus atau alat pencerna, daripada zat-zat yang berbahaya dalam perut, seperti zat lemak dan sebagainya; dan menghilangkan zat-zat yang mengendap di dalam tubuh, mengeringkan kelembabannya, dan menghancurkan lemak yang dapat berbahaya terhadap jantung

Demikianlah beberapa hikmah dibalik ibadah puasa, tentu saja masih banyak hikmah yang tidak kita ketahui, sebab pada hakekatnya setiap perintah Allah pasti akan membawa kebaikan bagi umat manusia. Dan Allahlah yang Maha Mengetahui Segalanya.
Yang jelas, jika kita benar-benar menjalankan ibadah puasa dengan dilandasi iman dan takwa kepada Allah, maka pada hari raya Id nanti kita akan kembali kepada kesucian. Sebab orang-orang yang berpuasa akan mampu mengendalikan hawa nafsunya sehingga mereka tidak akan melakukan kerusakan di muka bumi ini.
Oleh karena itu, marilah kita pergunakan kehadiran bulan ramadhan kali ini dengan sungguh-sungguh agar dapat mengantarkan rohani kita seperti bayi yang dilahirkan oleh ibunya. Bersih sebersih kapas, putih seputih salju, bening sebening embun diwaktu malam.


Selama sebulan penuh kita dilatih oleh Allah untuk mengendalikan hawa nafsu. Jika hawa nafsu tidak dikendalikan kita akan menjadi liar, tidak terkendali. Wallahu A'lam!

No comments:

Post a Comment