Kehadiran seorang pemimpin dalam
masyarakat islam sangat penting. Kehadiranya diharapkan dapat dapat mengatur
dan mengayomi masyarakat agar tercapai tujuan hidup yang lebih aman, dama, dan
sejahtera. Demikian pentingnya seorang pemimpin, sehingga ketika ada tiga orang
melakukan perjalanan bersama Rasulullah memerintahkan salah seorang di antara
mereka menjadi pemimpin. Apalagi untuk skala yang lebih besar, negara misalnya,
tentunya kehadiran pemimpin tidak bisa ditawar-tawar lagi.
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ هِشَامٍ، قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ،
عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ " إِذَا كَانُوا ثَلاَثَةً
فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ " .
Telah mengkabarkan kepada
kami 'Ubaidullah bin Sa'id dari Yahya dari Hisyam dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dari Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Bila mereka bertiga, maka
salah satunya menjadi imam, dan yang lebih berhak adalah yang paling bagus
bacaannya." (Shahih Nasa’i)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ
رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ
وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ibn umar
r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang
adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya.
Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang
dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya.
Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal
tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang
bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang
dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan
jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (HR: Bukhari, Muslim)
Berdasarkan hadits di atas,
kepemimpinan adalah amanah bukan kekuasaan. Kepemimpinan adalah tanggungjawab
bukan kesewenang-wenangan. Kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawab pemimpin.
Inilah etika paling pokok dalam kepemimpinan, yaitu tanggung jawab. Semua orang yang hidup di muka bumi
ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul
tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami
bertanggung jawab atas istrinya, seorang bapak bertangung jawab kepada
anak-anaknya, seorang majikan betanggung jawab kepada pekerjanya, seorang
atasan bertanggung jawab kepada bawahannya, dan seorang presiden, bupati,
gubernur bertanggung jawab kepada rakyat yang dipimpinnya, dst.
Secara sederhana, nilai-nilai
kepemimpinan, sebenarnya bisa ditangkap dari kegiatan shalat
berjama’ah. Shalat jamaah itu ibarat sebuah negara. Imam yang
menempati posisi terdepan menggambarkan seorang pemimpin, sedangkan makmum di
belakangnya menggambarkan individu-individu yang berkumpul dalam suatu
komunitas yang biasa disebut rakyat atau masyarakat. Untuk menjaga stabilitas,
kekhusyukan, dan keamanan selama salat jamaah, harus ada aturan main yang
disebut syariat. Ini berarti, dalam sebuah negara harus ada konstitusi,
sedangkan masjid atau musala bisa dibaca sebagai teritorialnya.
Dalam Shalat hal tersebut dapat dianalogikan rukun dan
syarat syahnya shalat. Syarat shalat adalah sesuatu yang harus terpenuhi untuk
kesempurnaan shalat, tetapi berada diluar pelaksanaan shalat. Syarat shalat
oleh ulama fikih dibagi dua macam, yaitu syarat wajib shalat dan syarat syah
shalat. Syarat syah shalat : Islam, baligh (dewasa), suci, sehat rohani (tidak
gila), dll. Sementara itu yang menjadi syarah syah shalat adalah : suci dari
hadas kecil maupun besar, suci badan dan pakaian dari najis, menutup aurat
(sesuatu yang harus ditutup karena menjadikan cela bagi seseorang), telah masuk
waktu shalat, menghadap ke arah kiblat, mengetahui tata cara shalat. Untuk
lebih jelasnya silahkan buka kembali kitab fikih Anda!
Menghadap kiblat merupakan analogi seorang pemimpin
yang harus senantiasa mengarahkan segala daya dan upaya untuk mewujudkan visi
dan misi yang telah disepakati bersama. Mengetahui tata cara shalat berarti
seorang pemimpin harus mengetahu tata cara memimpin dan mengehatui hakekat
seorang pemimpin. Mereka harus mengetahui bahwa seorang pemimpin itu harus
bersih dan semata-mata hanya untuk mengabdi kepada Allah dan rakyatnya.
Demikian pula, imam shalat telah ditentukan
kriterianya.
أَخْبَرَنَا
قُتَيْبَةُ، قَالَ أَنْبَأَنَا فُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ
إِسْمَاعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ، عَنْ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ،
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ
اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ فِي الْهِجْرَةِ
فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ
كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِنًّا وَلاَ تَؤُمَّ الرَّجُلَ
فِي سُلْطَانِهِ وَلاَ تَقْعُدْ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ أَنْ يَأْذَنَ لَكَ
" .
Telah mengkabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata;
telah memberitakan kepada kami Fudhail bin 'Iyadh dari Al A'masy dari Isma'il
bin Raja' dari Aus bin Dham'aj dari Abu Mas'ud dia berkata; bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, orang yang menjadi imam untuk suatu kaum
adalah yang paling menguasai AI Qur'an. Jika bacaan mereka sama, maka yang jadi
imam adalah orang yang lebih dulu hijrah. Jika dalam hijrah mereka sama. maka
yang jadi imam adalah orang yang paling mengetahui tentang Sunnah. Jika
pengetahuan mereka tentang Sunnah sama, maka yang jadi imam adalah orang yang
paling tua di antara mereka. Janganlah kamu mengimami seseorang di tempat yang
menjadi wewenangnya dan janganlah duduk di atas tempat kemuliaannya kecuali
seizinnya.'"
Singkatnya, seorang imam atau pemimpin ditunjuk dari
di antara jama’ah yang memiliki kelebihan. Atas kriteria seperti
itu, maka pemimpin di dalam shalat tidak diperebutkan dan seharusnya demikian
dalam memilih pemimpin. Namun biasanya, pada setiap masjid telah ditunjuk
beberapa orang sebagai imam tetap. Penunjukkan imam itu adalah
atas kriteria yang dimaksudkan itu.
Di dalam shalat berjama’ah, imam melakukan
peran-peran sebagai komando dan sekaligus contoh. Imam sholat membaca takbir
dengan suara keras sebagai tanda shalat dimulai, dan selanjutnya dengan
takbir pula, ia mengajak ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga
mengucapkan salam sebagai pertanda shalat selesai. Sebelum makmum melakukan
berbagai jenis gerakan, maka imam shalat selalu melakukannya
terlebih dahulu. Pemimpin shalat tidak sekedar memberi komando, melainkan
juga sekaligus bersama-sama menjalankannya. Jadi seorang pemimpin tidak hanya
memerintah tetapi juga harus memberi keteladanan.
Selain itu, imam shalat berjama’ah juga seharusnya
selalu memperhatikan kondisi makmumnya. Harus
aspiratif, tidak egois, bersikap toleran, dan saling menghargai. Simbol ini
bisa dibaca dari perilaku Rasulullah ketika memimpin shalat jamaah. Dalam suatu
riwayat, istri Nabi SAW, Aisyah RA, mengatakan: ''Rasulullah kakinya sampai
bengkak dalam menjalankan shalat malam (salat sendirian), karena panjangnya
surat yang dibaca dan panjangnya doa yang dipanjatkan dalam sujud serta ruku'. Namun, ketika mengimami
shalat, Rasulullah memendekkan bacaan, terutama jika terdapat orang tua,
anak-anak, dan terdengar suara tangisan bayi.
Pada shalat tertentu, --------shalat jum’ah misalnya,
imam dianjurkan agar membaca surat yang tidak terlalu panjang,
dikhawatirkan ada jama’ah yang tidak memiliki waktu lama atau kemampuannya
terbatas. Seorang pemimpin shalat pun harus memahami terhadap kepentingan atau
kondisi mereka yang dipimpinnya. Demikian pula hal itu seharusnya dijalankan
dalam berbagai jenis kepemimpinan lainnya.
Secara simbolik, ini juga berarti, seorang pemimpin
harus memperhatikan kondisi rakyatnya, baik menyangkut kelas bawah, kelas
menengah, maupun kelas atas.
Hal lain yang kiranya penting adalah tentang
loyalitas makmum. Pada shalat berjama’ah, makmum harus mengikuti gerakan
imam. Tatkala imam shalat membaca takbir maka makmum harus mengikutinya, dan
demikian pula pada kegiatan-kegiatan lainnya. Akan tetapi, hal yang perlu
digaris bawahi bahwa, semua yang dilakukan oleh makmum bukan untuk
kepentingan imam. Makmum melakukan shalat bersama-sama imam hanyalah untuk
Allah. Gerakan dan bacaan makmum sama sekali bukan diperuntukkan pada
pimpinannya, yaitu imam shalat, melainkan adalah berkonsentrasi
atau khusu’ secara bersama-sama menghadap Tuhan.
Seorang pemimpin juga harus bersih dari KKN. Shalat
jamaah tidak mengenal istilah nepotisme. Ini tercermin ketika menata barisan (shaf),
yang hadir terlebih dahulu berhak dan wajib menempati shaf depan.
Seorang pemimpin tidak boleh marah-marah ketika
dikritik oleh bawahannya. Dalam shalat jamaah, ketika imam lupa atau salah
dalam bacaan atau gerakan, makmum wajib mengingatkannya. Makmum laki-laki
membaca subhanallah, dan kaum perempuan mengingatkannya dengan tepuk
tangan sekali.
Dalam shalat jamaah, ketika
imam batal (misalnya kentut), harus segera berwudu dan mengejar shalat yang
ditinggalkan, dengan kedudukan baru sebagai makmum (masbuk). Ini
bermakna, ketika seorang pemimpin berbuat inkonstitusional, dengan kesadaran
penuh dan legawa hendaknya dia segera mengundurkan
diri dari kursi kepemimpinannya itu. Setelah lengser, ia pun harus kembali pada
barisan rakyat dan patuh pada pimpinan yang baru.
Demikianlah hikmah shalat
berjamaah yang dapat kita jadikan contoh dalam memimpin, baik dalam skala kecil
maupun besar. Untuk lebih mendalami silahkan dielaborasi agar menemukan hal-hal
baru yang dapat menambah ilmu kita. Mudah-mudahan bermanfaat. Wallahu a’lam
bishowab!
Pantangan Makanan Bagi Penderita Herpes
ReplyDeletePengobatan Ablasio Retina Alami
Harga Blueberry Juice Green World
Jeruk Nipis Buah Pelangsing Badan
Ramuan Herbal untuk Mengobati Tuberkulosis
Harga Vig Power Capsule
Tanaman Herbal untuk Disfungsi Seksual
Efek Samping Eye Care Softgel
Ramuan Alami Impotensi Paling Ampuh
Nama Obat Ejakulasi Dini Paling Ampuh
Obat Kuat Pria di Apotik
Terapi Penyembuhan Ambeien Terampuh
Obat Tradisional Infeksi Pencernaan paling Ampuh
Pengobatan Kanker Payudara paling Mujarab
Obat Glucoberry dan Glucocoa Nutrisi Pemutih Herbal