Sunday, February 17, 2013

Bersyukur Kepada Allah


Dalam Kamus Bahasa Indonesia syukur diartikan  rasa terimakasih kepada Allah, dan bersyukur adalah berterima kasih; mengucapkan syukur. Kata syukur sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Seperti biasanya kata serapan, setelah menjadi bahasa Indonesia kemudian mengalami perkembangan makna. Dari kata syukur, kemudian lahirlah syukuran yang diwujudkan dengan mengadakan selamatan untuk bersyukur kepada Tuhan (karena mendapat rezeki nomplok, terhindar dari musibah, sembuh dari penyakit, dsb). Dalam masyarakat Jawa syukuran biasanya dilakukan dengan tumpengan atau mengadakan kenduri satu RT atau RW untuk berterima kasih kepada Tuhan atas nikmat yang telah dikaruniakan. Adalagi yang membagi-bagikan hadiah untuk mensyukuri nikmat yang telah diperolehnya.


Membagi-bagikan hadiah bukan perbuatan tercela, bahkan merupakan perwujudan dari rasa berbagi kita kepada orang lain. Tetapi, apakah hanya dengan membagi-bagi hadiah, kenduri seperti itu rasa syukur kita kepada Allah sudah cukup? Jika kita mendapatkan bantuan hibah, misalnya, dari pemerintah berujud uang untuk peningkatan ekonomi, bagaimana ujud terima kasih kita? Mengucapkan terima kasih sudahlah pasti, tetapi yang lebih penting dari itu adalah menggunakan uang tersebut sesuai kehendak yang membantu. Bagaimana dengan rasa syukur kita kepada Allah? Seperti telah kita ketahui bahwa Allah telah memberi banyak kenikmatan bagi kita, bahkan manusia tidak akan mampu jika disuruh menghitung kenikmatan yang telah diperintahkan oleh Allah. Sebagai bentuk rasa syukur kita atas kenikmatan itu adalah menggunakan segala kenikmatan itu untuk berlaku karya sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Untuk mengetahui dan memahami kehendak Allah kita harus memahi kitab yang telah diturunkan oleh Allah untuk manusia. Nah, kira-kira begitulah kesimpulannya!

Bersyukur kepada Allah adalah kewajiban mutlak bagi manusia. Disamping membawa dan menambah nikmat serta karunia kepada umat manusia juga akan menjauhkan mereka dari musibah, serta melindungi mereka dari siksa-Nya. Dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah berfirman:

“Sesungguhnya kika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.”

Syukur kepada Allah selain dengan ucapan dan kata-kata, hendaklah dinyatakan dan direalisasikan dalam bentuk amalan nyata, serta diwujudakan dalam pola hidup keseharian. Selain penyataan syukur kepada Allah, sebagai seorang muslim harus dapat menggunakan serta memanfaatkan nikmat dan karunia Allah yang disyukuri untuk meraih keridhaan-Nya, sebagai sarana untuk meraih kemanfaatan diri sendiri dan kemaslahatan umat secara keseluruhan.

Kesehatan, kekayaan, pangkat, atau kedudukan, semuanya merupakan nikmat dan karunia Allah yang apabila tidak dimanfaatkan untuk melakukan amal kebajikan yang berguna bagi diri sendiri maupun bagi sesama manusia, baik di dunia maupun di akherat maka akan sia-sia. Karena itu, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, dijadikan sarana untuk menempuh jalan keridhaan-Nya, serta digunakan untuk menciptakan kemaslahatan umat, hingga kesejahteraan dan kebahagiaan hakiki dapat diraih secara sempurna.


No comments:

Post a Comment