Friday, February 8, 2013

Pemimpin Bergitar



Sejak kecil penulis sudah mendengar istilah Satrio Piningit. Konon, katanya Satrio tersebut ditunggu oleh orang-orang, teruma orang Jawa yang akrab dengan ramalan tersebut. Kenapa mereka menunggu-nunggu Ksatria tersebut? Menurut cerita yang beredear, konon katanya Ksatria tersebut akan mampu mengatasi berbagai krisis bangsa kita. Bahkan akan mampu menaikkan derajat dan martabat bangsa kita di mata dunia.


Terlepas cerita itu benar atau salah, saya kira setiap orang pasti merindukan kehadirannya jika satrio piningit benar-benar ada. Siapa sih yang tidak senang jika bangsa kita menjadi bangsa yang besar, di seganai oleh bangsa lain, mampu memakmurkan seluruh rakyat? Hanya orang gila yang tidak suka itu?


Kita sudah lama terpuruk. Tiga setengah abad dijajah oleh Belanda, kemudian dilanjutkan oleh Jepang. Setelah proklamasipun kita masih disibukan oleh perang  saudara yang melelahkan dan memakan banyak korban (G 30 SPKI). Gonjang-ganjing politik yang menyusahkan rakyat kecil, ditambah lagi dengan kejahatan-kejahatan yang marak dilakukan akibat patologi sosial. Korupsipun belum hengkang dari negeri ini. Padahal telah dibentuk lembaga-lembaga pemberantas korupsi yang sangat diharapkan perannya dalam menangi masalah korupsi di negeri ini.


Berita yang menyedihkan silih berganti menghiasi media kita. Kabar terakhir beberapa pejabat politik terjerat korupsi, artis terjerat narkoba, tawuran pelajar yang memakan korban, peristiwa lampung berdarah, dsb. Peristiwa tersebut paling tidak menggambarkan bahwa negeri kita belum mampu mewujud cita-cita bangsa yang telah di tetapkan dalam pemukaan UUD 45. Tetapi, apapun yang terjadi di negeri ini, sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh putus asa! Semua bangsa pernah mengalami sejarah kelam, tetapi bangsa yang besar tidak pernah putus asa dengan masalah-masalah yang menimpa mereka, kesabaran yang mereka miliki akan mampu mengantar mereka pada impian mereka. Sabar bukan berarti bersikap pasif, tetapi kesabaran adalah sikap teguh bertahan dalam menghadapi segala tantangan. Ibaratnya seperti orang yang mengendarai mobil, kita kadang-kadang perlu ngerem, tetapi jika diperlukan kita juga harus tancap gas!


Dalam kondisi seperti ini, tidak mengherankan jika orang merindukan kehadiran satrio piningit. Masing-masing bangsa mempunyai pahlawannya sendiri. Istilah Satrio Piningit telah dikenal sejak dulu, entah itu benar atau tidak, yang jelas sampai saat ini belum muncul ke permukaan. Yang muncul justru Satria Bergitar bang haji Rhoma Irama yang diisukan bakal meramaikan bursa calon presiden pada tahun 2014. Banyak yang mencibir, tetapi banyak juga yang mendukung kiprahnya di dunia politik. Banyak pula yang mempertanyakan apakah mampu dia menjadi presiden?



Pertanyaan itu sebenarnya tidak mudah dijawab, karena sampai saat ini sosok-sosok yang bergelut di dunia politik juga belum menampakkan hasilnya secara signifikan. Kadang-kadang kita tertipu dengan janji-janji manis ketika kampanye, karena banyak janji-janji mereka yang belum ditepati. Menurut pendapat penulis, figur apapun, jika niat mereka melenceng dapat dipastikan mereka akan gagal mengantarkan bangsa ini ke pantai cita-cita. Dimaksud dengan niat melenceng adalah niat mereka dalam mencalonkan diri menjadi presiden tidak tulus ikhlas untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa, meskipun ketika sumpah jabatan mereka menyatakan diri akan mengabdi kepada nusa dan bangsa. Kalau kita tukikkan lebih dalam lagi, pengabdian yang sesungguhnya pada hakekatnya hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Esa!


Sebanarnya orang lain, bukan hanya bang haji, sah-sah saja mencalonkan diri menjadi presiden. Yang terpenting mereka harus berniat tulus ikhlas untuk mengabdi kepada bangsa, tentu saja berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa! Tetapi kita juga harus tahu diri bahwa menjadi presiden itu memerlukan biaya yang banyak selain ketenaran.


Bagaimana dengan Satria Bergitar? Untuk masalah biaya dia dapat bekerjasama dengan orang-orang berduit, atau barangkali ada lembaga atau tokoh-tokoh berduit yang meminangnya. Dan, bagamaina dengan ketenaran? Untuk masalah ketenaran saya kira Bang Haji lebih unggul dari calon-calon yang lain. Siapa yang tidak tahu fansnya banyak! Banyak pecinta dangdut di negeri ini. Sebelum saya kenal dengan SBY, ABR, Surya Paloh, Megawati, Machfud MD, Jokowi, saya sudah terlebih dahulu mengenal lagu penasaran dan begadangnya bang haji. Pada waktu itu sosok-sosok tersebut masih asing.


Jadi, kita tidak usah menyepelekan orang lain, siapapun itu orangnya. Mari sama-sama kita sukseskan PEMILU 2014 nanti. Jangan lupa mulai saat ini Anda harus merenungkan, siapa sesungguhnya calon presiden yang baik itu, agar pada tahun 2014 nanti Anda tidak salah pilih! Merdeka!
 

 
 
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment