Sejak kecil penulis sudah
mendengar istilah Satrio Piningit. Konon, katanya Satrio tersebut ditunggu oleh
orang-orang, teruma orang Jawa yang akrab dengan ramalan tersebut. Kenapa
mereka menunggu-nunggu Ksatria tersebut? Menurut cerita yang beredear, konon
katanya Ksatria tersebut akan mampu mengatasi berbagai krisis bangsa kita.
Bahkan akan mampu menaikkan derajat dan martabat bangsa kita di mata dunia.
Terlepas cerita itu benar atau
salah, saya kira setiap orang pasti merindukan kehadirannya jika satrio
piningit benar-benar ada. Siapa sih yang tidak senang jika bangsa kita menjadi
bangsa yang besar, di seganai oleh bangsa lain, mampu memakmurkan seluruh
rakyat? Hanya orang gila yang tidak suka itu?
Kita sudah lama terpuruk. Tiga
setengah abad dijajah oleh Belanda, kemudian dilanjutkan oleh Jepang. Setelah
proklamasipun kita masih disibukan oleh perang
saudara yang melelahkan dan memakan banyak korban (G 30 SPKI). Gonjang-ganjing
politik yang menyusahkan rakyat kecil, ditambah lagi dengan kejahatan-kejahatan
yang marak dilakukan akibat patologi sosial. Korupsipun belum hengkang dari
negeri ini. Padahal telah dibentuk lembaga-lembaga pemberantas korupsi yang
sangat diharapkan perannya dalam menangi masalah korupsi di negeri ini.
Berita yang menyedihkan silih
berganti menghiasi media kita. Kabar terakhir beberapa pejabat politik terjerat
korupsi, artis terjerat narkoba, tawuran pelajar yang memakan korban, peristiwa
lampung berdarah, dsb. Peristiwa tersebut paling tidak menggambarkan bahwa negeri
kita belum mampu mewujud cita-cita bangsa yang telah di tetapkan dalam pemukaan
UUD 45. Tetapi, apapun yang terjadi di negeri ini, sebagai warga negara yang
baik kita tidak boleh putus asa! Semua bangsa pernah mengalami sejarah kelam,
tetapi bangsa yang besar tidak pernah putus asa dengan masalah-masalah yang
menimpa mereka, kesabaran yang mereka miliki akan mampu mengantar mereka pada
impian mereka. Sabar bukan berarti bersikap pasif, tetapi kesabaran adalah
sikap teguh bertahan dalam menghadapi segala tantangan. Ibaratnya seperti orang
yang mengendarai mobil, kita kadang-kadang perlu ngerem, tetapi jika diperlukan
kita juga harus tancap gas!
Dalam kondisi seperti ini, tidak
mengherankan jika orang merindukan kehadiran satrio piningit. Masing-masing bangsa
mempunyai pahlawannya sendiri. Istilah Satrio Piningit telah dikenal sejak
dulu, entah itu benar atau tidak, yang jelas sampai saat ini belum muncul ke
permukaan. Yang muncul justru Satria Bergitar bang haji Rhoma Irama yang
diisukan bakal meramaikan bursa calon presiden pada tahun 2014. Banyak yang
mencibir, tetapi banyak juga yang mendukung kiprahnya di dunia politik. Banyak pula
yang mempertanyakan apakah mampu dia menjadi presiden?
Pertanyaan itu sebenarnya tidak
mudah dijawab, karena sampai saat ini sosok-sosok yang bergelut di dunia
politik juga belum menampakkan hasilnya secara signifikan. Kadang-kadang kita
tertipu dengan janji-janji manis ketika kampanye, karena banyak janji-janji
mereka yang belum ditepati. Menurut pendapat penulis, figur apapun, jika niat
mereka melenceng dapat dipastikan mereka akan gagal mengantarkan bangsa ini ke
pantai cita-cita. Dimaksud dengan niat melenceng adalah niat mereka dalam
mencalonkan diri menjadi presiden tidak tulus ikhlas untuk mengabdi kepada nusa
dan bangsa, meskipun ketika sumpah jabatan mereka menyatakan diri akan mengabdi
kepada nusa dan bangsa. Kalau kita tukikkan lebih dalam lagi, pengabdian yang
sesungguhnya pada hakekatnya hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Esa!
Sebanarnya orang lain, bukan
hanya bang haji, sah-sah saja mencalonkan diri menjadi presiden. Yang
terpenting mereka harus berniat tulus ikhlas untuk mengabdi kepada bangsa,
tentu saja berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa! Tetapi kita juga harus tahu
diri bahwa menjadi presiden itu memerlukan biaya yang banyak selain ketenaran.
Bagaimana dengan Satria Bergitar?
Untuk masalah biaya dia dapat bekerjasama dengan orang-orang berduit, atau
barangkali ada lembaga atau tokoh-tokoh berduit yang meminangnya. Dan,
bagamaina dengan ketenaran? Untuk masalah ketenaran saya kira Bang Haji lebih
unggul dari calon-calon yang lain. Siapa yang tidak tahu fansnya banyak! Banyak
pecinta dangdut di negeri ini. Sebelum saya kenal dengan SBY, ABR, Surya Paloh,
Megawati, Machfud MD, Jokowi, saya sudah terlebih dahulu mengenal lagu
penasaran dan begadangnya bang haji. Pada waktu itu sosok-sosok tersebut masih
asing.
Jadi, kita tidak usah menyepelekan
orang lain, siapapun itu orangnya. Mari sama-sama kita sukseskan PEMILU 2014
nanti. Jangan lupa mulai saat ini Anda harus merenungkan, siapa sesungguhnya
calon presiden yang baik itu, agar pada tahun 2014 nanti Anda tidak salah
pilih! Merdeka!
No comments:
Post a Comment