Dalam kamus bahasa Indonesia
propaganda berarti penerangan (paham, pendapat, dsb), terlepas dari benar atau
salah, yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu
aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu. Satu tehnik kuno yang sering
digunakan oleh propagandis dalam mengujudkan keinginan mereka adalah dengan
cara adu domba. Anda jangan salah paham, dimaksud dengan adu domba di sini
bukan mengadu dua domba, tetapi bermakna kiasan. Yaitu suatu perbuatan yang bertujuan
untuk menjadikan sesama golongan berselisih (bertikai). Pada zaman penjajahan
adu domba dikenal devide at impera, yaitu politik pecah belah yang digunakan
Belanda untuk melemahkan kekuatan para pejuang Indonesia.
Selain adu domba ada satu istilah
lagi yang tidak kalah populernya, yaitu kambing hitam. Seperti halnya adu
domba, kambing hitam juga dapat berarti satu kiasan untuk orang yang
dipersalahkan dalam satu peristiwa, dijadikan tumpuan kesalahan, padahal dia
tidak bersalah. Dalam kaitannya dengan adu domba, para propagandis, untuk
menghilangkan jejak biasanya mencari kambing hitam agar orang-orang menimpakan
kesalahanya pada orang lain.
Kenapa para ahli bahasa memilih
domba? Bukan monyet, macan atau singa? Barangkali mereka menganggap bahwa domba
itu adalah binatang yang bodoh sehingga mudah dipermainkan, tidak pernah protes
karena kekurangan akalnya, bahkan domba sering diadu untuk menghibur sahwat sadis
manusia.
Terus terang saja, penulis
kesulitan merunut istilah tersebut secara etimologis. Di benak penulis justru
terbayang Hari Raya Idul Adha yang sebentar lagi akan datang. Pada hari
tersebut akan disembelih sapi dan domba
atau kambing untuk berkurban. Istri saya pun sempat rasan-rasan ingin korban
kambing dengan meminjam uang di sekolah tempat dia mengajar. Mungkin Anda akan
bertanya korban koq ngutang? Itu bukan utang tetapi semacan arisan tetapi
uangnya diujudkan binatang korban.
Saya tidak melarang istri saya
menyembelih korban seekor domba/kambing. Bahkan saya mendorongnya untuk
mewujudkan keinginannya. Hanya saja saya berpesan pada istri tercinta, kamu
tidak usah berpikir macam-macam, seperti ingin naik dombamu ketika akan ke
surga nanti. Tapi berpikirlah sederhana saja, mohonlah kepada Allah agar
sifat-sifat kambing yang ada di hatimu hilang agar kamu benar-benar menjadi
orang yang beriman. Jika sifat-sifat domba itu masih melekat pada dirimu, maka
kamu akan dipermainkan oleh orang lain akibat kebodohanmu. Persaksikan ketika
binatang korbanmu disembelih, berdoalah kepada Allah “Ya Allah hilangkan
sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri kami”
Ngomong-ngomong tentang domba dan
korban, saya jadi ingat umat Islam saat ini. Banyak negeri Islam yang tengah
dilanda perang saudara, padahal Al-Qur’an mengajarkan pada umat Islam untuk
hidup bersatu. Lihat saja di Suriah! Sudah Sembilan bulanan negeri itu
diluluhlantakkan oleh perang saudara. Di Sampang Madura, belum lama inipun
telah terjadi kekerasan antara golongan yang menamakan diri sunni dan syiah,
terlepas dari motif apapun yang menyebabkan tindakan kekerasan itu. Yang jelas,
peristiwa-peristiwa tersebut merupakan potret buram kita.
Mengingat hal tersebut kitapun
patut berdoa: “Ya Allah hilangkan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada
saudara-saudara kami! Jangan jadikan mereka domba-domba yang mudah dipermainkan
dan dipecah-belah oleh musuh. Hiasilah hati mereka dengan keimanan dan
ketakwaan sehingga mereka mau menebarkan salam dan mau berjuang menegakkan
jalan-Mu.”
Momentum hari raya Idul Adha yang
sebentar lagi akan datang, rasanya cukup tepat untuk melantunkan doa seperti
itu. Jika kita mau hidup bahagia di dunia maupun di akherat, sifat-sifat
kebinatangan yang ada pada diri kita memang harus kita sembelih seperti ketika
kita menyembelih hewan korban.
Setelah sifat-sifat kebinatangan
itu hilang dari diri kita, Insya Allah para propagandis tidak akan mampu
mengadu domba karena kita telah dibentengi oleh sifat-sifat keimanan dan
ketakwaan kepada Allah. Pikiran kita akan jernih dan kritis sehingga tidak
mudah terbakar oleh informasi-informasi sampah yang menyulut emosi. Penulis
pernah menemukan situs yang menayangkan penguburan hidup-hidup orang sunni yang
dilakukan oleh orang syiah. Informasi itu saya anggap sampah, hanya rekayasa
untuk memecah belah antara sunni dan syiah. Bayangkan, bagaimana kalau seluruh
penganut syiah dan sunni termakan oleh propaganda itu? Tentu saja kedua
penganut aliran tersebut akan saling gontok-gontokan sendiri, sementara sang
Propagandis akan tertawa terbahak-bahak sambil memukul genderang perang untuk mengiringi
pertumpahandarah yang sedang mereka lakukan!
***
Yuk Mampir Di Bolacasino88.com
ReplyDeleteDapatkan Promo Spesial Yang Kami Berikan :
- MINIMAL DEPOSIT 20.000
- MINIMAL WITHDRAW 50.000
Dapatkan Promo Spesial Yang Kami Berikan :
- Bonus Deposit 5000
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Full Commision Sportbook 0,35%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :
- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- WhatsApp ( +855962671826 )
dapatkan uang lebih hanya di sini
ReplyDeleteDeposit Rendah
Jacpot
Banjir Bonus
KLIK DI SINI
CARA BERMAIN POKER AGAR MENANG